Dari suatu studi oleh Simon C.Ling,dkk (dalam jurnal pediatrik, Oktober 2021 majalah Elsevier) Untuk menentukan hasil infeksi virus hepatitis B kronis (HBV) pada anak-anak secara prospektif di AS dan Kanada. Dilaksanakan observasional prospektif anak-anak dengan HBV kronis yang terdaftar di 7 pusat klinis dan dievaluasi pada awal, minggu 24 dan 48, dan setiap tahun sesudahnya, dengan analisis data demografis, klinis, pemeriksaan fisik, dan tes darah.

Hasilnya adalah diantara 362 anak-anak yang diikuti selama rata-rata 4,2 tahun, peningkatan kadar alanin aminotransferase (ALT) (>1 batas atas normal) hadir dalam 72% pada evaluasi terakhir, termasuk pada 60% anak-anak dengan kehilangan antigen hepatitis B selama masa tindak lanjut dan 70% dari mereka yang hepatitis B antigen negatif pada awal. Flare ALT yang signifikan (pasien pria ≥ 400 U / L, pasien wanita ≥350 U / L) terjadi pada 13 anak-anak. Dari 129 anak-anak yang memenuhi American Association for the Study of Liver Diseases kriteria pengobatan selama masa tindak lanjut, pengobatan anti-HBV dimulai hanya pada usia 25 tahun. Satu anak meninggal (tidak terkait dengan penyakit hati), 1 kasus berlanjut menjadi sirosis, tetapi tidak ada episode dekompensasi cirrhotic atau karsinoma hepatoseluler. Penurunan jumlah trombosit berbanding terbalik dengan elevasi ALT.

Kesimpulan nya adalah dalam kohort anak-anak dengan infeksi HBV kronis di AS dan Kanada, banyak anak tetap berisiko terkena penyakit hati progresif karena hepatitis aktif, tetapi hasil klinis utama seperti sirosis, kanker, dan kematian jarang terjadi.