Tinjauan Journal: Penanganan Sepsis yang Benar
Penanganan Sepsis yang benar, dalam sebuah Penelitian yang berjudul “Getting Sepsis Right” membahas tentang kondisi sepsis di rumah sakit, yang dikenal sebagai penyakit yang umum dan berpotensi fatal. Penelitian ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dan pengobatan sepsis, serta tantangan yang terkait dengannya, seperti penggunaan antibiotik yang berlebihan dan efek samping pada pasien lanjut usia atau yang memiliki komorbiditas.
Beberapa temuan utama dari penelitian ini antara lain:
- Golden Hour Sepsis: Sepsis memiliki waktu kritis untuk intervensi yang dikenal sebagai “golden hour”, di mana penanganan cepat sangat penting untuk hasil yang baik dalam hal morbiditas dan mortalitas.
- Early Warning Scores (EWS): Studi pertama mengevaluasi enam model EWS, termasuk yang berbasis kecerdasan buatan (AI). Meskipun eCART (album yang menggunakan machine learning) menunjukkan performa yang lebih baik, model-model EWS yang lebih sederhana seperti NEWS dan NEWS2 memberikan hasil yang sebanding. Ini menunjukkan perlunya hati-hati dalam bergantung pada model yang kompleks.
- Sepsis Alert dari Rekam Medis Elektronik (EHR): Studi kedua menunjukkan bahwa pemberitahuan sepsis berdasarkan skor qSOFA di EHR dapat menurunkan angka kematian di rumah sakit. Namun, hasil ini tidak hanya dipicu oleh pemberitahuan itu sendiri, tetapi juga oleh protokol komunikasi dan pelatihan yang dilakukan sebelum implementasi.
- Pilihan Antibiotik: Studi ketiga menyoroti bahwa penggunaan antibiotik empiris V-piperacillin-tazobactam dapat meningkatkan mortalitas dibandingkan dengan V-cefepime. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas anti-anaerobik yang tidak perlu dari V-piperacillin-tazobactam mungkin berkontribusi terhadap peningkatan mortalitas.
- Durasi Penggunaan Antibiotik: Dua studi terakhir mengenai durasi antibiotik menunjukkan bahwa penggunaan biomarker seperti procalcitonin dapat mengurangi durasi antibiotik tanpa meningkatkan mortalitas secara signifikan. Selain itu, perbandingan antara kursus antibiotik 7 hari dan 14 hari dalam pasien dengan bakteremia tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam mortalitas.
Secara keseluruhan, pentingnya identifikasi awal sepsis dan pengelolaan antibiotik yang lebih baik untuk meningkatkan hasil kesehatan pasien. Peneliti menekankan perlunya pendekatan yang hati-hati terhadap penggunaan model prediktif dan kontrol yang ketat dalam penggunaan antibiotik.
(sumber: Aaron B. Holley, MD, Medscape, January 10, 2025)